🎈 Ketika Allah Mengambil Sesuatu Dari Kita

Semoga Allah mengutuknya.”. Kemudian Rasulullah bersabda, “Jangan mengutuk demam, karena sesungguhnya itu mengampuni dosa seperti tungku membersihkan kotoran pada besi,” (HR Muslim). Saat anda memasukkan besi ke dalam tungku, itu dipenuhi dengan kotoran. Namun, ketika anda mengeluarkannya, akan menjadi 100 persen murni.
Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka, (QS. Al-A‘raf [7]: 172). Al-A‘raf [7]: 172). Sehingga tidak akan berdiri Kiamat sebelum semua keturunan yang telah diambil sumpah, kesaksian, dan janjinya itu terlahir ke dunia.
\n ketika allah mengambil sesuatu dari kita
Begitu pula dalam perkara lainnya, setiap orang beriman mutlak mengambil yang halal dan meninggalkan yang haram. Sebab, dengan jalan itu Allah akan mengganti dengan yang lebih baik dan berbagai kemudahan dari Allah Subhanahu Wata’ala akan tercurah kepada kita. Sangat tak pantas bila tersedia banyak jalan yang halal, lantas memilih yang haram.
Menyelami Tafsir Al-Mishbah karya M. Quraish Shihab, dijelaskan bahwa ulil albab dalam surah Ali Imran ayat 191 adalah orang-orang, baik laki-laki maupun perempuan, yang terus mengingat Allah. Mereka adalah orang-orang yang mengingat Allah dengan ucapan dan atau hati dalam segala kondisi, baik saat bekerja maupun saat istirahat.
\n \n ketika allah mengambil sesuatu dari kita
Hati dan mulut kita memuji dan mengingat pemeliharaan Allah bagi umat-Nya. Ingatlah providence sebelum mati dan itu akan membangkitkan api ucapan syukur yang keluar dari hati dan bibir kita. Dan ketika kita mati, dan begitu kita bangkit lagi dalam kekekalan, kalimat yang sama, syukur dan pujian yang sama sekarang muncul di Surga. Luar biasa. mereka menjawab: "Kami mengakui". Allah berfirman: "Kalau begitu saksikanlah (hai Para Nabi) dan aku menjadi saksi (pula) bersama kamu". QS. Ali Imron: 81. “Ini adalah perjanjian yang Allah Taala ambil dari para Nabi seluruhnya, yaitu agar mereka beriman kepada Nabi Muhamad shallallahu alaihi wa sallam dan membelanya dalam dakwahnya.”
Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu): Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat kebaikanlah kepada ibu bapa, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebahagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu
Selama hadiah yang diberikan bukan sesuatu yang di haramkan atau di larang dalam syariat kita. Bahkan Allah SWT berfirman. “Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.
Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, bahwa Nabi ﷺ di dalam doanya mengucapkan, Allohumma Inni A’udzubika Min Syarri Maa ‘Amiltu Wa Min Syarri Maa Lam A’mal. “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan yang telah aku lakukan dan kejelekan yang belum aku lakukan.” (HR: Muslim ).
Allah swt menginginkan sesuatu dari hamba-Nya padahal Dia tidak membutuhkan apapun dari seorang hamba. Kita semua meyakini bahwa Allah tidak butuh dengan ibadah kita. Imam Ali dalam khutbahnya ketika berbicara tentang Allah swt, beliau berkata, “ (Allah) Tidak mendapat manfaat sedikitpun dari seorang yang taat dan tidak mendapat kerugian
Allah juga berfirman (yang artinya), “Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang.” (QS. Al Anfaal [8]: 60). Juga firman-Nya (yang artinya), “Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah” (QS. Al Jumu’ah
Paragraf di atas merupakan Surat Ali ‘Imran Ayat 81 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beraneka kandungan berharga dari ayat ini. Diketemukan beraneka penafsiran dari beragam ahli ilmu mengenai kandungan surat Ali ‘Imran ayat 81, antara lain seperti tertera: Dan ingatlah (wahai rasul), ketika Allah mengambil perjanjian tegas
\n \n \n \nketika allah mengambil sesuatu dari kita
Gambar Allah Rusak. Kejadian 1:26-27 menyebutkan pada awalnya manusia adalah pembawa gambar Allah. "Gambar Allah" berarti Allah sesungguhnya menciptakan manusia agar merefleksikan sifat-Nya yang kudus dan kedudukan manusia sebagai penguasa atas semua ciptaan-Nya. Dalam hal inilah, manusia seperti Allah. Namun, Kejadian 3 menyebutkan sesuatu

Apabila hal ini terjadi, kita harus berbalik dari segala sesuatu yang tidak menyenangkan hati Tuhan serta memperbaharui penyerahan kita untuk tetap setia mencari Allah dan kasih karunia-Nya yang menyelamatkan (lihat cat. --> Luk 18:1). [atau ref. Luk 18:1] 3 Full Life: YESUS BERDOA SENDIRI. Nas : Yoh 6:15

.